Search Bar

Responsive Ads Here

Jumat, 16 Agustus 2019

Kesalahan Sepele Membangun Brand di Sosmed yang Jarang Dibahas

Platform sosial media menjadi metode marketing yang efektif bagi sebuah brand untuk menggaet konsumen dan meningkatkan awareness serta penjualan produknya. Untuk menjadi brand yang powerful´di sosmed, ada beberapa hal sepele yang perlu diperhatikan saat membuat konten supaya relevan dan bermutu. Banyak bisnis yang keliru dalam mem-posting konten sehingga konten jadi tidak menarik. Apa saja kesalahan-kesalahan tersebut?

1.Branding tidak konsisten

Pernah melihat logo Starbucks dipasang di sosmed dengan warna ungu atau pink? Tentu tidak mungkin terjadi, karena logonya berwarna hijau. Baik logo dan konten perlu konsistensi agar followers tidak bingung dengan brand yang sedang Anda bangun. Jangan sampai membuat materi brand dalam beraneka macam style yang malah membuat brand Anda kehilangan jati diri. Selain itu, konsistensi brand juga dapat lebih cepat melekat di benak mereka.

2. Terlalu sering posting

Dalam usaha membangun brand di sosmed, frekuensi posting juga perlu diperhatikan. Anda bisa memiliki jadwal dua kali sehari, atau tiga kali sehari asal jangan terlalu berlebihan karena post tersebut akan sering muncul di feed followers Anda. Para followers Anda tentunya juga ingin melihat update dari teman, kerabat ataupun brand lain yang mereka ikuti. Jika mereka melihat konten dari Anda melulu, bisa-bisa Anda dianggap menyampah dan di unfollow.

3. Typo disana-sini

“Ah, cuma typo doang!“
Mungkin hanya hal sepele bagi Anda tetapi konten yang tidak di proofread dan banyak kesalahan tulis membuat pembaca tidak nyaman dan mengesankan bisnis yang kurang profesional. Bagaimana mau membangun brand hingga sukses kalau tulisan saja masih salah? Sebaiknya Anda memiliki admin sosmed yang dapat mengedit konten agar tetap di koridornya, dan tidak typo.

4. Menjatuhkan orang lain

Di era digital saat ini, being kind dan being nice itu penting dalam membangun brand.  Persaingan yang sehat akan dihargai oleh para pengikut brand Anda. Jangan sampai mengungkit-ungkit brand lain dan menjatuhkannya supaya mendapat banyak simpati dari orang. Atau, menyebarkan komentar kurang baik dari konsumen tentang brand Anda hanya karena Anda tidak terima. Dengan meningkatkan layanan dan mutu jualan Anda, pada akhirnya, konsumen akan dapat menilai sendirinya, kok, mana produk yang berkualitas dan mana yang tidak.

5. Tidak memiliki mood

Pernahkah Anda melihat IG profile seorang influencer atau sebuah brand yang tertata rapi dan menggunakan filter yang sama untuk semua gambar? Platform social media seperti Facebook dan Instagram mengedepankan visual yang butuh pertimbangan matang di setiap postingannya. Agar akun brand Anda terlihat menarik, ciptakan mood yang membuat follower Anda merasakan suasana tertentu saat melihat postingan Anda.
Jika Anda menjual jam tangan kulit dengan model vintage, menciptakan mood jadul dengan filter yang oldies akan lebih relevan untuk membangun brand, ketimbang warna-warna terang yang kesannya retro.

6. Terlalu pasif

Cara cepat membangun brand di sosmed adalah, dengan bersikap ramah pada para followers. Sekedar menyapa mereka, atau membalas pertanyaan yang mereka ajukan di kolom komentar menciptakan kedekatan dengan konsumen Anda. Ingat, para followers ini ingin terkoneksi dengan sesosok manusia (brand personality). Jadi, jangan sampai akun sosmed bisnis Anda bak robot yang hanya posting konten tanpa berinteraksi dengan para pengikutnya.
Social media menjadi tool yang punya efek luar biasa untuk membangun brand Anda. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami etika-etika yang memang tidak tertulis di dalam aturan resminya, tetapi tak ada salahnya untuk diikuti supaya brand Anda menjangkau konsumen lebih luas.

Tidak ada komentar: