Platform sosial media menjadi metode marketing yang
efektif bagi sebuah brand untuk menggaet konsumen dan meningkatkan
awareness serta penjualan produknya. Untuk menjadi brand yang powerful´di sosmed, ada beberapa hal sepele yang perlu diperhatikan
saat membuat konten supaya relevan dan bermutu. Banyak bisnis yang
keliru dalam mem-posting konten sehingga konten jadi tidak menarik. Apa
saja kesalahan-kesalahan tersebut?
1.Branding tidak konsisten
Pernah melihat logo Starbucks dipasang di sosmed dengan warna ungu
atau pink? Tentu tidak mungkin terjadi, karena logonya berwarna hijau.
Baik logo dan konten perlu konsistensi agar followers tidak bingung
dengan brand yang sedang Anda bangun. Jangan sampai membuat materi brand
dalam beraneka macam style yang malah membuat brand Anda kehilangan
jati diri. Selain itu, konsistensi brand juga dapat lebih cepat melekat
di benak mereka.
2. Terlalu sering posting
Dalam usaha membangun brand di sosmed, frekuensi posting juga perlu
diperhatikan. Anda bisa memiliki jadwal dua kali sehari, atau tiga kali
sehari asal jangan terlalu berlebihan karena post tersebut akan sering
muncul di feed followers Anda. Para followers Anda tentunya juga ingin
melihat update dari teman, kerabat ataupun brand lain yang mereka ikuti.
Jika mereka melihat konten dari Anda melulu, bisa-bisa Anda dianggap
menyampah dan di unfollow.
3. Typo disana-sini
“Ah, cuma typo doang!“
Mungkin hanya hal sepele bagi Anda tetapi konten yang tidak di
proofread dan banyak kesalahan tulis membuat pembaca tidak nyaman dan
mengesankan bisnis yang kurang profesional. Bagaimana mau membangun
brand hingga sukses kalau tulisan saja masih salah? Sebaiknya Anda
memiliki admin sosmed yang dapat mengedit konten agar tetap di
koridornya, dan tidak typo.
4. Menjatuhkan orang lain
Di era digital saat ini, being kind dan being nice itu
penting dalam membangun brand. Persaingan yang sehat akan dihargai
oleh para pengikut brand Anda. Jangan sampai mengungkit-ungkit brand
lain dan menjatuhkannya supaya mendapat banyak simpati dari orang. Atau,
menyebarkan komentar kurang baik dari konsumen tentang brand Anda hanya
karena Anda tidak terima. Dengan meningkatkan layanan dan mutu jualan
Anda, pada akhirnya, konsumen akan dapat menilai sendirinya, kok, mana
produk yang berkualitas dan mana yang tidak.
5. Tidak memiliki mood
Pernahkah Anda melihat IG profile seorang influencer atau sebuah
brand yang tertata rapi dan menggunakan filter yang sama untuk semua
gambar? Platform social media seperti Facebook dan Instagram
mengedepankan visual yang butuh pertimbangan matang di setiap
postingannya. Agar akun brand Anda terlihat menarik, ciptakan mood yang
membuat follower Anda merasakan suasana tertentu saat melihat postingan
Anda.
Jika Anda menjual jam tangan kulit dengan model vintage, menciptakan
mood jadul dengan filter yang oldies akan lebih relevan untuk membangun
brand, ketimbang warna-warna terang yang kesannya retro.
6. Terlalu pasif
Cara cepat membangun brand di sosmed adalah, dengan bersikap ramah
pada para followers. Sekedar menyapa mereka, atau membalas pertanyaan
yang mereka ajukan di kolom komentar menciptakan kedekatan dengan
konsumen Anda. Ingat, para followers ini ingin terkoneksi dengan sesosok
manusia (brand personality). Jadi, jangan sampai akun sosmed bisnis
Anda bak robot yang hanya posting konten tanpa berinteraksi dengan para
pengikutnya.
Social media menjadi tool yang punya efek luar biasa untuk
membangun brand Anda. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami
etika-etika yang memang tidak tertulis di dalam aturan resminya, tetapi
tak ada salahnya untuk diikuti supaya brand Anda menjangkau konsumen
lebih luas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar